Pijatan sensual dari ibu tiriku kumanjakan dengan tangannya yang terampil menjelajahi setiap inci tubuhku. Ketegangan terbangun saat dia menggoda dan menggoda, mengarah pada pertemuan yang intens dan tak terlupakan.
Aku sangat membutuhkan pijatan untuk menenangkan otot-ototku yang pegal setelah seharian bekerja.Di luar dugaanku, ibu tiriku mengajukan diri untuk memberiku satu pijatan.Saat aku berbaring di sofa, dia mulai mengerjakan keajaibannya, tangannya yang terampil meremas-remas keteganganku.Ruangan itu dipenuhi oleh aroma parfum bunga-bunganya yang memabukkan, mempertinggi indraku.Sentuhannya tegas namun lembut, merambati tulang belakangku, mencapai punggung bawahku, dan akhirnya membuat jalan ke pahaku.Sensasinya luar biasa, mengirimkan gelombang kenikmatan yang menjalari tubuhku.Aku bisa merasakan diriku semakin terangsang, kejantananku semakin mengeras menyentuh kemaluannya.Mengingin ketidaknyamananku, dia memutuskan untuk mengambil resleting celanaku, dan menurunkan reslettingan celanaku, aku tidak bisa menahan hasratku, aku menelan ludah, dan menelan ludahku, mulutku hanya bisa menelan ludah dan menelan ludur, nafsuku tertahan, aku hanya bisa menelan batang kemaluanku yang sudah tidak tertahan lagi.